Senin, 21 Maret 2011

Air Minum dan Kesehatan Manusia


Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan makluk hidup khususnya manusia, air selain memberikan manfaat yang menguntungkan bagi manusia juga dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan manusia. Selain itu air yang tidak memenuhi persyaratan merupakan media yna gbaik untuk berkembang biak dan penularan penyakit.

Secara tradisional empat penggolongan penyakit yang berkaitan dengan air:
Water Borne Diseases, penyakit ditularkan langsung melalui air minum, krn mengandung kuman : kolera, typhus, desentri dll.

Water Washed Diseases, penyakit berkaitan dengan kekurangan air atau tidak mencukupinya jumlah air untuk keparluan sehari-hari bagi pemeliharaan higiene perorangan :  skabies, infeksi kulit dan selaput lendir, trakhoma, lepra, dll.

Water Based Diseases, penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan air, yang ada di Indonesia adalah Schistosomiasis.

q  Water Related Vectors, penyakit ditularkan oleh vektor penyakit yang sebagian atau seluruh perindukannya berada di air : malaria, demam berdarah dengue, filariasis dll.

Pengaruh parameter kimia yang menyimpang terhadap kesehatan

 1.    Parameter fisis
    1. Suhu : sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan.
    1. Warna : Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikro organisme yang berwarna. Secara alamiah air rawa berwarna kuning muda karena ada tannin, asam humat, dll. Karena warna menyerupai urine, orang tidak sampai hati menggunakannya.
    1. Bau : Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak diterima oleh masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Bau anyir karena tumbuhnya algae, dsb
    2. Rasa : Air minum biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan, rasa pahit, asin, dsb. 
    3. Kekeruhan : Kekeruhan air disebabkan masih terdapat banyak zat padat yang tersuspensi, baik yang anorganik maupun yang bersifat organic. Zat anorganik, biasanya merupakan lapukan batuan dan logam, sedangkan yang organic banyak berasal dari buangan industri yang dapat menjadi makanan bakteri dan perkembang biakan bakteri ini menambah kekeruhan air, juga algae yang berkembang biak karena adanya zat hara, N, P, K, juga menambah keruhnya air. Air yang keruh akan memberi perlindungan pada kuman. 
    4. Jumlah zat padat terlarut (TDS) : Jumlah zat padat terlarut dapat memberi rasa yang tidak enak pada lidah, rasa mual yang disebabkan karena natrium sulfat, magnesium sulfat dan dapat menimbulkan cardia disease toxemia pada wanita hamil. 
         2.  Parameter Kimia
      1. Air Raksa (Hg) : Hg yang diabsorpsi akan masuk ke dalam darah, ginjal, hati, limpa dan tulang. Exresi lewat urine, faeces, keringat, air susu dan saliva. Hg organic dapat merusak susunan syarat pusat (temor, atarcia, lapangan penglihatan menciut, perubahan kepribadian), dan Hg anorganik merusak ginjal, dan menyebabkan cacat bawaan. 
      2. Arsen (As) : Keracunan akut menimbulkan gejala muntaber disertai darah, koma, meninggal. Secara kronis menimbulkan anorexia, kolik, mual, diare, icterus, perdarahan pada ginjal, dan kanker julit, dapat juga berupa iritasi, alergi dan cacat bawaan. 
      3. Barium (Ba) : Kadar barium berlebihan dapat mengganggu saluran pencernaan, menimbulkan rasa mual, diare dan gangguan pada sistem syaraf pusat. 
      4. Besi (Fe) : Konsentrasi yang lebih besar dari 0,3 mg/l dapat menimbulkan warna kuning, memberi rasa yang tidak enak pada minuman, pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan.
      5. Fluorida (F) : Konsentrasi dalam jumlah kecil dibutuhkan sebgai pencegahan terhadap penyakit caries gigi yang paling efektif tanpa merusak kesehatan. Konsentrasi yang lebih dari 1,5 mg/l air dapat menyebabkan “Fluorosis” pada gigi, yaitu terbentuknya noda-noda coklat yang tidak mudah hilang pada gigi.
      6. Cadminum (Cd) : Keracunan akut akan menyebabkan gejala pencernaan (gastrointestinal) dan ginjal. Secara kronis penyebab penyakit “itai-itai”, dengan gejala sakit pinggang, tulang rapuh, tekanan darah tinggi, kerusakan ginjal, gejala seperti influenza, dan kemandulan pada laki-laki.
      7. Kesadahan CaCO3 : Penyebab langsung terhadap kesehatan tidak ada, tetapi kesadahan dapat menyebabkan sabun pembersih menjadi tidak efektif.
      8. Chlorida (Cl): Dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan. Apabila berikatan dengan ion natirum dapat menyebabkan rasa asin dan dapat merusak pipa-pipa air.
      9. Chromium Valensi 6 (Cr) : Kemungkinan dapat menyebabkan kanker pada kulit dan alat-alat pernafasan.
      10. Mangan (Mn) : Konsentrasi Mn yang lebih besar dari 0,1 mg/l menyebabkan rasa pahit pada minuman dan meninggalkan noda kecoklat-coklatan pada pakaian. Air yang mengandung Mn kalau diseduh dengan teh, maka teh tersebut menjadi kebiru-biruan. Keracunan kronis memberi gejala susunan syaraf: insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka seperti beku sehingga tampak seperti topeng, bila terpapar terus maka bicaranya lambat, monoton, terjadi hyper-refleksi, clonus pada platella dan tumir, dan berjalan seperti penderita parkinsonism. 
      11. Nitat, Nitrit sebagai N.  Gangguan pencernaan (gastro intestinal = GI), diare dengan darah, convulsi, shock, coma, meninggal. Keracunan kronis menyebabkan depresi yang umum, sakit kepala, gangguan mental. Methemoglobinaemia, terutama pada bayi (blue babies).
      12. Perak (Ag). Jika termakan akan mengendap pada kulit, mata dan mocus membrane yang menyebabkan hilangnya warna jadi biru abu-abu tanpa reaksi nyata, percobaan pada tikus menunjukkan kerusakan ginjal.
      13. Derajat keasaman (pH)Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa. pH yang lebih kecil dari 6,5 menimbulkan rasa tidak enak dan menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air dan dapat menyebabkan beberapa bahan kimia berubah menjadi racun yang mengganggu kesehatan, pH tingi dapat menganggu pencernaan. 
      14. Selenimum (Se): Memberikan pegnaruh terhadap kenaikan jumlah penyakit caries gigi pada anak-anak. Menyebabkan gejala GI seperti muntah dan diare. Kemudian terjadi gejala gangguan susunan syaraf seperti hilangnya refleks-refleks, iritasi cerebral, convulsi dan kematian. Merupakan racun sistemik, kemungkinan karsinogenik.
      15. Seng/Zink (Zn) : Dalam jumlah kecil merupakan unsur yang penting untuk metabolisme karena kekurangan Zn dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak. Dalam jumlah besar menimbulkan rasa pahit.
      16. Cianida (CN) : Dapat mengganggu metabolisme oksigen sehingga jaringan tubuh tidak mampu mengubah oksigen. Menghambat pernafasan jaringan dan berbentuk asphyxia diikuti kematian. Keracunan kronis menimbulkna malaise dan iritasi. Hydro cianida mudah terbakar, dapat meracuni hati.
      17. Sulfat (SO4) : Dalam jumlah besar dapat beraksi dengan ion natirum atau magnesium dalam air sehingga membentuk garam yang dapat menimbulkan iritasi, gastro-intestinal. Formasi endapaan (hard scater) pada boilers dan heat exchangers. 
      18. Sulfida (H2S) : H2S bersifat racun dan berbau busuk. Dalam jumlah besar dapat memperbesar keasaman air sehingga dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa logam. Menimbulkan rasa, bau, korosif dan iritans. 
      19. Tembaga (Cu)  : Dalam jumlah kecil Cu sangat diperlukan tubuh untuk membentuk sel-sel darah merah. Dalam jumlah besar dapat menyebabkan rasa yang tidak enak di lidah, disamping dapat menyebabkan kerusakan pada hati.  
      20. Timbal (Pb) : Sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia karena cenderung untuk berakumulasi dalam jaringan tubuh manusia dan meracuni jaringan syaraf.
      21. Aldrin dan Dieldrin : Terjadi biokumulasi pada organisme air yang dimakan manusia dan bersifat carfinogenic.
      22.  Benzene : Menimbulkan rasa, warna atau bau tidak normal 
      23. Chlordane (Total isomer) : Terjadi biokumulasi pada organisme air yang dimakan manusia dan bersifat carcinogenic. 
      24. DDT : Terjadi biokumulasi pada organisme air yang dimakan manusia dan bersifat carcinogenic
      25.  Heptachlor dan Heptachlor epixide.Heptachlor meskipun tidak menimbulkan keracunan akut tetapi terjadi akumulasi dalam rantai makanan dan bersifat carcinogenic. Heptachlor epixide sama dengan heptachlor.
         y1. Hexa Chlorobenzene
               Menimbulkan rasa, warna atau bau yang tidak normal.
         y2. Lindane
              Terjadi biokumulasi pada organisme air yang dimakan manusia dan bersifat carcinogenic.
         y3. Zat Oganik (KMnO4)
              Menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap dan dapat menyebabkan sakit perut. Menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa logam.
        3.  Parameter Radioaktivitas

Apapun bentuk radioaktifitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan kerusakan pada sel terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian, perubahan komposisi genetic, dll.
Kematian sel dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenesai dan sel tidak mati seluruhnya. Perubahan genetis dapat menimbulkan penyakit seperti kanker dan mutasi Sinar Alpha, Beta dan Gamma dalam kemampuan menembus jaringan tubuh.
 a.     Sinar Alpha
Karena tidak mempunyai daya tembus, maka efek yang terjadi bersifat kekal, apabila dapat tertelan lewat minuman, maka dapat terjadi kerusakan pada sel-sel saluran pencernaan.
b.      Sinar Beta
Sinar Beta dapat menembus kulit dan lebih dalam lagi, tergantung aktifitasnya. Dengan demikian kerusakan yang terjadi dapat lebih luas dan mendalam.
       4. Parameter Mikrobiologi
 a.       Koliform tinja
Air yang mengandung koliform tinja berarti air tersebut telah tercemar tinja. Tinja dari penderita sangat potensial menularkan penyakit yang berhubungan dengan air.
 b.    Total koliform
Bila air minum mengandung koliform dapat mengakibatkan penyakit-penyakit saluran pencernaan. Perlu diingatkan kuman ini tidak sepenuhnya patogen. Beberapa type dapat menyebabkan disentri pada bayi. Koliform tidak sepenuhnya dapat mewakili virus, karena Koliform musnah lebih dahulu oleh clor, sedangkan virus, kista amoeba akan tahan lama dalam saluran air bersih, demikian pula telur-telur cacing.