Senin, 19 Desember 2011

AIR DAN KESEHATAN


A.   Pengaruh air terhadap kesehatan.
      Air pada umumnya dan air minum pada khususnya adalah unsur penting yang sangat berperan dalam kehidupan manusia maupun organisme lainnya. Sebagaian besar tubuh manusia terdiri dari air. Sekitar 80% dari tubuh manusia asalah terdiri dari cairan. Sekitar 33% di jaringan lemak dan tulang, 77% di dalam daging, 80% pada paru-paru dan ginjal 84% pada jaringan saraf, cairan tubuh (plasma 99% dan air ludah sampai 99,5%).
            Air dibutuhkan oleh organ tubuh manusia agar dapat melangsungkan metabolisme, sistem asimilasi, menjaga keseimbangan, memperlancar proses pencernaan, melarutkan dan membuang racun dari ginjal, melarutkan sisa-sisa zat kimia tubuh, serta memperingan kerja ginjal. Juga penting dalam mendukung kehidupan manusia, tetapi air juga mempunyai potensi besar sebagai penyebab penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi.

B.   Penyakit Infeksi yang berhubungan dengan air
1) Water Borne Disease (penyakit dengan perantara air)
Adalah penyakit yang ditularkan langsung melalui air yang tercemar oleh kotoran. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air yakni virus, bakteri, protozoa, metazoa. Penyakit yang termasuk kategori ini antara lain cholera, thypus dysentri, parathypus, hepatitis infeksiosa, poliomyeltis, giardiasis dan diare. Kuman thypus maupun cholera dapat bertahan cukup lama di dalam lingkungan air. Masuknya kuman ke dalam air antara lain disebabkan oleh karena banyak masyarakat yang membuang hajat lengsung ke perairan bebas, dan inilah juga yang merupakan penghambat dalam usaha pemberantasannya.



2) Water Washed Disease
Adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perorangan, khususnya untuk menjaga kebersihan diri sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit dan juga mata. Hal ini terjadi karena bakteri yang selalu ada pada kulit dan mata mempunyai kesempatan untuk berkembang apalagi di antara masyarakat dengan keadaan gizi yang kurang. Penyakit yang tergolong dalam kelompok ini seperti scabies, trachoma, serta segala penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri, di mana penyakit-penyakit ini dapat menular. Penularan ini dipermudah apabila masyarakat tidak memelihara kebersihan badannya, karena kebiasaan hidupnya yang tidak hygienis, ataupun karena tidak cukup tersedia air bersih untuk pribadi.
3) Water Based desease (penyakit yg  siklus hidup penyebabnya berada  di air)
             Adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus hidupnya di air. Penyakit yang termasuk dalam kategiri ini adalah schistosomiasis, penyakit ini disebabkan oleh cacing daun ayng mempunyai siklus hidup sebagian di air, untuk dapat hidup terus telurnya harus berada di perairan, menetas menjadi larva, miracidium dan untuk dapat berubah menjadi larva infektif, ia harus masuk ke dalam tubuh siput air, setelah berubah menjadi larva cercaria, keluar dari tubuh siput berenang dengan bebas di perairan. Larva ini dapat memasuki kulit orang sehat yang kebetulan berada di air tersebut. Kunci pemberantasannya terletak pada isolasi perairan dan tidak ada lagi pemasukan mikrofilaria baru ke dalam perairan. Jenis penyakit lain yaitu dracontiasis yang disebabkan oleh cacing drancunculus Medinensis yang masuk ke dalam tubuh manusia karena meminum air mentah yang mengandung Cyclops, yakni hospes perantara larva cacing pada air. Pemberantasannya padahal mudah yakni dengan meminum air matang atau yang telah disaring, sehingga Cyclops mati atau tersaring.
4) Insect Related Disease (penyakit yang ditularkan oleh serangga)
Adalah penyakit yang ditularkan oleh serangga yang siklus hidupnya di air seperti, malaria, filariasis, demam berdarah, di mana vektornya adalah nyamuk. Sebagaimana diketahui nyamuk seka bersarang di air. Tempat-tempat yang dapat dijadikan sarang banyak sekali, mulai dari jambangan bunga, kaleng-kaleng bekas, potongan bambu, yang berisi air hujan sampai pada tempat-tempat penampungan air yang besar dan tidak tertutup. Pemberantasannya adalah dengan cara pengendalian populasi vektor, serta pemeliharaan loingkungan air. Pemberantasan/pengendalian vektor bukanlah hal yang sederhana. Usaha ini harus dilaksanakan secara kontinu jangan membiarkan sarang yang telah ada, ataupun menciptakan sarang yang baru. Dalam pemberantasannya peran serta masyarakat untuk mencegah penyebarannya sangat penting dan menjadi faktor penentu keberhasilan pemberantasan.
C.  Penyakit non infeksi yang berhubungan dengan air
Penyakit-penyakit non infeksi yang berhubungan  dengan air umumnya disebabkan oleh karena zat-zat kimia. Antara lain  penyakit yang dapat timbul akibat mengkonsumsi air mangandung bahan kimia seperti:
1) Klorida (Cl)
Klorida dalam air asalnya dari alam, limbah rumah tangga dari buangan industri, buangan penduduk ayng mengandung garam-garam, dan dari industri air laut. Konsentrasi yang melebihi 250 mg/l dapat mempengaruhi rasa pada air. Dalam jumlah yang kecil dapat menyebabkan caries gigi.
      Klorida komponen lain dari garam, berkaitan dengan hipertensi. Klorida mungkin mempengaruhi pengaturan hormon pada retensi air dan garam pada ginjal. Ginjal menghasilkan suatu enzim yang disebut  renin yang mengatur kadar air dan natrium dalam badan. Pada kondisi normal renin membantu pengaturan tekanan darah, tetapi klorida mungkin mengurangi sekresi enzim ini dan menyebabkan tekanan darah tetap tinggi. Konsumsi air tanah yang memiliki kadar klorida yang tinggi pada fungsi tubuh manusia akan mengakibatkan gangguan ginjal dan hipertensi. Hal ini terjadi setelah bertahun-tahun mengkonsumsi air tanah tersebut.
2) Natrium
Merupakan salah satu jenis mineral makro. Mineral makro adalah mineral yang terdapat di dalam tubuh manusia dalam jumlah besar. Mineral makro terdapat dalam bahan pangan dan air minum antara lain natrium, dan klorida.
            Jika tubuh kekurangan natrium secara naluri orang ingin mencari makan yang beragam, sebaliknya jika tubuh mengandung natrium terlalu banyak, dalam keadaan normal orang akan merasa haus dan akan minum lebih banyak, sehingga mengakibatkan cairan dalam tubuh meningkat. Jika hal ini terjadi berarti akan membebani sistem peredaran darah   yang menyebabkan  tekanan darah meningkat
3)      Hg ( Mercury, air raksa)
Efek toksisitas mercury  akibat terakumulasi  dalam tubuh, terutama pada susunan saraf pusat, ginjal, saluran pencernaan, dan gangguan pada mata serta cardiovaskuler, dan keterbelakangan mental pada bayi.
4)   As  ( Arsenik)
            Arsenik memiliki  sifat karsinogenik, dimana terdapat hasil penelitian  menunjukan ada hubungan antara kanker pada bagian tubuh dengan mengkonmsumsi air yang mengandung Arsenik  Arsenik juga dapat menyebabkan gangguan pada sistim pencernaan dan kanker kulit, empedu dan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar